DASAR-DASAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
A. Pendahuluan
Bahasan dalam paket ini menitikberatkan pada klasifikasi makhluk hidup. Paket ini bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dan mahasiswi dalam mengenal, mengidentifikasi, dan mengklasifikasi makhluk hidup.
Dalam Paket 2 ini mahasiswa dan mahasiswi akan mempelajari peng-klasifikasian makhluk hidup, sistem penggolongan makhluk hidup (sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenetik), dan tatacara pemberian nama (nomencklatur) makhluk hidup. Untuk itu sebelum perkuliahan mahasiswa dan mahasiswi ditugaskan membaca. Uraian Materi dan menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah berbagai macam hewan atau dapat diganti dengan model/tiruan hewan atau gambar-gambar hewan, misalnya belalang, kupu-kupu, cacing, bekicot, dan lain-lain (bahan dapat dilihat di LK). Perkuliahan dilakukan dengan pendekatan keterampilan proses seperti yang dipelajari dalam Paket 1. Dasar-dasar klasifikasi yang telah dipelajari dalam Paket 2 ini selanjutnya digunakan sebagai dasar klasifikasi makhluk hidup yang akan dibicarakan dalam paket-paket berikutnya.
B. Rencana Pelaksanaan Perkuliahan
Kompetensi Dasar
Setelah perkuliahan mahasiswa dan mahasiswi mampu mendeskripsikan ciri-ciri mengklasifikasikan makhluk hidup
Indikator
Mahasiswa dan mahasiswi mampu:
1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup yang digunakan dalam klasifikasi,
2. Menjelaskan pengertian klasifikasi,
3. Menjelaskan ragam klasifikasi,
4. Menyusun sistem klasifikasi hewan dan tumbuhan,
5. Melakukan klasifikasi hewan dan tumbuhan
6. Menjelaskan kekerabatan makhluk hidup,
7. Menentukan kingdom beberapa contoh makhluk hidup.
Waktu
Waktu perkuliahan adalah 2 X 50 menit
Materi Pokok
1. Sistem klasifikasi makhluk hidup : sistem klasifikasi alami dan buatan.
2. Sistem klasifikasi biologi dan tata nama ilmiah makhluk hidup
Kelengkapan Bahan Perkuliahan
1. Lembar Kegiatan 2.1
2. Lembar Uraian Materi 2.2
3. Lembar Powerpoint 2.3
4. Lembar Penilaian 2.4
5. Alat dan bahan
a. LCD dan komputer
b. Hewan-hewan atau hewan tiruan atau gambar hewan yang ada di lingkungan
C. Langkah-langkah Perkuliahan
Waktu Langkah Perkuliahan Metode Bahan
10'
Kegiatan Awal
1. Dosen beserta mahasiswa dan mahasiswi bertanya jawab tentang adanya sistem klasifikasi di lingkungan, misalnya klasifikasi buku, alat-alat di super market, klasifikasi baju di toko, dan lain-lain
2. Selanjutnya dosen menugaskan mahasiswa dan mahasiswi untuk mendiskusikan tentang pentingnya klasifikasi
3. Dosen memberitahukan pada mahasiswa dan mahasiswi indikator dalam pertemuan ini
Tanya Jawab
Presentasi
Gambar-gambar klasifikasi buku di perpustakaan, barang-barang di supermarket, dan lain-lain.
30'
20'
15'
10' Kegiatan Inti
1. Mahasiswa dan mahasiswi secara berkelompok (setiap kelompok ada laki-laki dan perempuan) melakukan praktikum mengklasifikasikan makhluk hidup.
2. Perwakilan kelompok menyampaikan secara lisan hasil kerja mereka, dan kelompok lain menanggapi.
3. Dosen menjelaskan pengertian klasifikasi, tata nama ilmiah makhluk hidup dan sistem klasifikasi makhluk hidup.
4. Mahasiswa dan mahasiswi dilatih menemukan sendiri konsep klasifikasi dan tata nama ilmiah makhluk hidup
5. Mahasiswa dan mahasiswi belajar merumuskan berbagai konsep klasifikasi dan tata nama.
6. Dosen melakukan penilaian hasil belajar mahasiswa dan mahasiswi
Kerja praktik secara kelompok
Presentasi
Ceramah dosen
Penilaian
Lembar kegiatan 2.1
Hasil kerja praktik
Lembar powerpoint 2.3
Lembar penilaian 2.4
5' Kegiatan Penutup
Dosen dan mahasiswa dan mahasiswi menyimpulkan konsep klasifikasi dan tata nama ilmiah makhluk hidup
Presentasi
Hasil kerja praktik
10' Kegiatan Tindak Lanjut
Mahasiswa dan mahasiswi membuat rangkuman mengenai sistem klasifikasi 2 kingdom, 3 kingdom, 4 kingdom, dan 5 kingdom
Penugasan secara individu
Lembar Uraian Materi 2.2
D. Lembar Kegiatan 2.1
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Pengantar
Klasifikasi makhluk hidup moderen menganut sistem filogenetik, yaitu pengklasifikasian dengan melihat hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan antar makhluk hidup didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri-ciri. Seperti yang telah dikatakan pada penjelasan terdahulu bahwa makhluk hidup yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak dari pada yang berkerabat jauh.
Pada awalnya ciri-ciri yang dibandingkan adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku. Dalam biologi modern para pakar juga mengkaji pada ciri-ciri kromosom dan biokimia. Untuk mengetahui cara para pakar menyusun hubungan kekerabatan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri, lakukan kegiatan di bawah ini.
Tujuan
Melakukan klasifikasi makhluk hidup
Alat dan Bahan
1. Kaca pembesar atau suryakanta
2. Berbagai jenis hewan atau tiruannya atau gambar hewan, yaitu capung, cacing tanah, kepik, lipas, cecak, kadal, ikan, bekicot, belalang, kupu-kupu, dan berbagai jenis burung
Langkah Kegiatan
1. Bekerjalah dalam kelompok
2. Amati ciri-ciri hewan yang Anda bawa
3. Klasifikasikan hewan-hewan tersebut, berdasarkan ciri:
a. ada-tidaknya tulang belakang
b. Homoioterm atau poikiloterm
c. cara bernapas
d. ada tidaknya kaki
e. ada tidaknya segmen tubuh
f. jumlah kaki
a. jumlah sayap
Lembar Uraian Materi 2.2
DASAR-DASAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
A. Pengertian Klasifikasi
Pada bahasan kali ini dibahas pengertian dan klasifikasi serta konsep nama ilmiah tumbuhan dan hewan rendah.Berbagai bentuk kehidupan terjadi di bumi dalam jumlah yang luar biasa. Setidak-tidaknya telah ditemukan 1.2 juta macam organisme. Mempelajari makhluk hidup dengan jumlah yang sangat besar bukanlah kegiatan yang mudah. Para ahli biologi berusaha melakukan penyederhanaan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mencoba menempatkan berbagai makhluk hidup yang serupa dalam satu kelompok dan menempatkan berbagai makhluk hidup yang berbeda pada kelompok yang terpisah. Pengertian inilah yang disebut dengan klasifikasi. Pengklasifikasian makhluk hidup digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu, sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenetik.
Klasif ikasi Sistem Alami
Klasifikasi sistem alami dikemukakan oleh Aristoteles yang membagi makhluk hidup, menjadi dua kingdom yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Sebagai contoh; kingdom tumbuhan dibagi menjadi tiga divisi, yaitu herba, semak, dan pohon. Klasifikasi menurut sistem ini memiliki banyak kelernahan dan kekurangan, rneskipun demikian telah digunakan selama lebih dari 2000 tahun
Klasifikasi Sistern Buatan
Klasifikasi sistem buatan diperkenalkan oleh Carl Vonn Linne (1707--1778), ahli ilmu pengetahuan alam dari Swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus linnaeus. Karya penting Linnaeus adalah menyusun sistem klasifikasi yang lebih mudah dipahami daripada sistem sebelumnya. Sistem yang telah disusun adalah sisiem klasifikasi buatan. Maksudnya, kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatikan kekerabatan. Klasifikasi sistem buatan ini antara lain mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun, jumlah benangsari, putik dan lain-lain. Sistem klasifikasi buatan menggunakan sistem nomenklatur.
Klasifikasi Sistem Filagenetik
Pada masa Linnaeus pendapat umum menyatakan bahwa semua spesies berasal dari hasil penciptaan khusus. Kemudian tiap-tiap spesies melanjutkan sifat aslinya sebagai spesies yang tetap dan tidak berubah. Mereka menduga bahwa pada awal dibentuknya makhluk hidup, telah diciptakan makhluk hidup yang sama seperti makhluk hidup yang ada sekarang. Misalnya: pisang, ayam, padi, jagung. Kemudian makhluk hidup tetap hidup dan berkembang sampai sekarang. Hal ini menyebabkan mereka tidak mengetahui bahwa terdapat kekerabatan antarjenis organisme.
Berdasarkan teori evolusi Darwin, dikembangkan sistem klasifikasi modern berdasarkan filogeni, yaitu klasifikasi yang disusun berdasarkan keturunan dan hubungan kekerabatan. Filogeni adalah proses evolusi makhluk hidup dari filum tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Organisme yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak jika dibandingkan dengan organisme yang berkerabat jauh. Ciri yang digunakan adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.
Pada bahasan bab 2 akan dibahas tentang tatacara (nomencklatur) pemberian nama ilmiah (bahasa latin), menjelaskan berbagai ciri-ciri persamaan dan perbedaan tiap-tiap makhluk hidup baik tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
Berbagai bentuk kehidupan terjadi di bumi dalam jumlah yang luar biasa. Setidak¬tidaknya telah ditemukan 1.2 juta macam organisme. Mempelajari makhluk hidup dengan jumlah yang sangat besar bukanlah pekegiatanan yang mudah. Para ahli biologi berusaha melakukan penyederhanaan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mencoba menempatkan berbagai makhluk hidup yang serupa dalam satu kelompok dan menempatkan berbagai makhluk hidup yang berbeda pada kelompok yang terpisah. Pengertian inilah yang disebut dengan klasifikasi. Penyederhanaan yang demikian bertujuan agar makhluk hidup tadi mudah dipelajari.
B. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup merangsang untuk disederhanakan dengan cara dikelompokkan. Hasil pengelompokan spesies dapat bervariasi tergantung pada kriteria yang digunakan sebagai dasar pengelompokan. Banyak sedikitnya kesamaan ciri atau sifat yang dimiliki antar spesies dengan spesies lainnya menentukan kekerabatan spesies tersebut. Nama ilmiah yang diberikan pada jenis dan marga spesies sering kali dapat digunakan untuk menentukan kekerabatan spesies tersebut.
Klasifikasi adalah menempatkan bersama-sama sekelompok makhluk hidup dalam satu kategori karena memiliki hal-hal yang mirip satu dengan yang lain dan menempatkan organisme pada kategori yang terpisah hal-hal yang berbeda. Dengan perkataan lain klasifikasi adalah mencari perbedaan pada hal-hal yang sama dan mencari persamaan pada hal-hal yang berbeda untuk keperluan pengelompokan. Dengan demikian prinsip klasifikasi adalah melakukan pengamatan secara cermat terhadap makhluk hidup yang akan diklasifikasikan. Hasil pengamatan ini diperoleh sekumpulan ciri-ciri. Berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri inilah makhluk hidup itu dikelompokkan.
Klasifikasi sering didasarkan pada morfologi (bentuk luar), anatomi (bentuk bagian dalam), fisiologi (fungsi alat tubuh), genetika (sifat yang diturunkan), embriologi (tingkat perkembangan dari embrio sampai dewasa). Di samping itu klasifikasi sering juga didasarkan pada prinsip analogi dan homologi. Pada klasifikasi jaman modern klasifikasi berdasarkan keragaman DNA (deoxyribo nukleotide acid).
Organ analog adalah organ yang mempunyai fungsi yang sama, tetapi asal usulnya berbeda. Contohnya, sirip ikan paus dan sayap pinguin adalah organ analog karena semuanya digunakan untuk berenang, tetapi sirip ikan dan sayap pinguin berbeda asalnya. Sayap pada burung dan sayap kelelawar di satu pihak dan sayap serangga di pihak lain, merupakan organ analog karena sama-sama berfungsi untuk terbang, tapi asal usulnya berbeda. Dengan semakin majunya pengetahuan tentang anatomi, kesamaan dalam habitat dan organ analog seringkali menjadi tidak cukup kuat untuk melihat kekerabatan hewan. Kenyataannya adalah bahwa hewan-hewan tersebut mempunyai perbedaan yang bahkan jauh lebih penting daripada sekedar habitat dan organ analog. Klasifikasi yang kemudian dikembangkan adalah klasifikasi yang berdasarkan prinsip¬prinsip homologi.
Klasifikasi ini menjadi penting karena mendasarkan pada hubungan kekerabatan yang berdasar pada evolusi. Semua makhluk hidup yang bersama-sama mempunyai organ¬organ homolog adalah berkerabat satu sama lain, karena mewarisi organ-organ homolognya dari moyang yang sama. Jadi kuda, kelelawar, dan ikan paus semua memiliki moyang tunggal, yaitu mempunyai struktur anggota depan dasar yang dimiliki oleh makhluk-makhluk saat ini walaupun jelas dalam bentuk dan fungsi yang amat termodifikasi.
Tumbuhan dan hewan mempunyai sistem klasifikasi yang berbeda. Kelompok terbesar tumbuhan dan hewan dinyatakan dengan regnum. Setelah itu diadakan pengelompokan lagi, terbentuk kelompok berdasarkan ciri-ciri yang lebih spesifik lagi. Berdasarkan taksonomi (jenjang takson) makhluk hidup dapat diklasifikasikan: divisio (untuk tumbuhan), phylum (hewan), dassis (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga) dan species (jenis).
Ernist Mayr dalam Hakim (2000) mendefinisikan spesies sebagai suatu populasi alamiah yang dapat mengadakan "saling kawin" secara potensial dan aktual dan tidak mengadakan persilangan dengan populasi lain meskipun ada kesempatan untuk itu.
Dengan banyaknya jenis-jenis dan jumlah diskripsi yang berbeda-beda, terjadi kesimpangsiuran. Kadang-kadang nama sama diberikan pada beberapa hewan (homonim) atau beberapa nama diberikan pada satu hewan (sinonim). Kemudian Linnaeus menggunakan aturan-aturan tertentu dan akhirnya Kongres Zoology International memutuskan untuk membentuk komisi tetap dalam hal membuat peraturan nomendatur (tata nama). Peraturan-paraturan tersebut sebagai berikut :
Nama (zoologi) hewan dan (botani) tumbuhan harus berbeda.
Tidak boleh dua genus dalam kerajaan hewan mampunyai nama sama dan spesies sama.
Tidak ada suatu nama yang dianggap mendapat prioritas, termasuk nama-nama yang tercantum dalam buku Systema Naturae.
Nama ilmiah harus berbahasa latin atau dilatinkan.
Nama genus harus kata tunggal (kata benda) dan dimulai dengan awal huruf besar.
Nama spesies harus kata tunggal dengan awal huruf kecil (biasanya kata sifat yang menerangkan genus).
Pencipta nama adalah orang pertama yang menerbitkan dalam suatu penerbitan berkala dengan memberikan diskripsi hewan-hewan itu.
Jika suatu genus baru diusulkan, tipe spesiesnya harus ditunjukkan.
Contohnya Daucus carota (wortel), Ascaris lumbricoides (cacing gelang). Nama famili dibentuk dengan penambahan akhiran idea pada nama genus dan subfamili dengan akhiran inae.
C. Klasifikasi dalam Biologi Moderen
Di dalam biologi, cara atau metode pengklasifikasian makhluk hidup dipelajari dalam cabang ilmu tersendiri. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut Taksonomi. Klasifikasi dalam biologi didasarkan pada hubungan filogenetik atau kekerabatan. Klasifikasi ini diakui dan dipakai secara internasional. Ada beberapa sistem klasifikasi yang pernah diperkenalkan oleh para ahli taksonomi, yaitu sebagai berikut.
Sistem Dua Kingdom/Kerajaan/Dunia
Dalam sistem ini, organisme dibagi atas 2 kerajaan (kingdom), yaitu sebagai berikut.
Plantae (Kerajaan/Dunia Tumbuhan)
Kerajaan tumbuhan atau dunia tumbuhan memiliki ciri-ciri: terdapat dinding sel yang tersusun dari selulosa sehingga selnya kaku, berklorofil dan mampu berfotosintesis. Meskipun tidak berklorofil, bakteri dan jamur dimasukkan kerajaan tumbuhan. Ganggang, lumut, paku-pakuan dan tumbuhan berbiji juga dimasukkan kerajaan tumbuhan.
Animalia (Kerajaan/Dunia Hewan)
Ciri-ciri: tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dapat bergerak bebas. Yang termasuk dalam dunia hewan adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Molusca, Arthropoda, Echinodermata, sampai Chordata.
Sistem Tiga Kerajaan
Dalam klasifikasi dengan tiga kerajaan, para ahli mengelompokkan makhluk hidup ke dalam tiga kerajaan, yaitu: Monera, Plantae, Animalia
Monera
Ciri-ciri; tubuh tersusun atas satu sel atau banyak sel, inti sel tanpa selubung (prokariotik). Yang termasuk kerajaan monera adalah bakteri dan ganggang biru.
Plantae
Di dalam kerajaan tumbuhan terdapat bakteri, alga, tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji.
Animalia
Sama seperti sistem dua kingdom, dimulai dari binatang Protozoa sampai Chordata.
Sistem Empat Kingdom
Sistem ini berkembang setelah ditemukannya inti sel. Ada organisme yang inti selnya tidak memiliki membran inti (prokarion) yaitu bakteri dan ganggang biru. Karenanya bakteri dan ganggang biru disebut organisme prokariotik. Selain bakteri dan ganggang biru, di dalam selnya terdapat inti yang diselubungi oleh membran inti. Organisme ini dikenal sebagai organisme eukariotik, misalnya ganggang (selain ganggang biru), jamur, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Selengkapnya, keempat kingdom tersebut adalah berikut ini.
Kingdom Monera
Semua anggota Kingdom Monera memiliki inti tanpa membran (prokarion),
Kingdom Fungi
Semua jamur dimasukkan ke dalam Kingdom Fungi.
Kindom Plantae
Semua ganggang (kecuali ganggang biru), tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan.
Kingdom Animalia
Semua hewan mulai Protozoa sampai Chordata dimasukkan ke dalam Kerajaan Hewan.
Sistem Lima Kingdom
Robert H. Whittaker tahun 1969 menyusun klasifikasi berdasarkan pada tingkatan organisme, susunan sel, dan cara pemenuhan makanannya (nutrisinya). Klasifikasi ini dikenal sebagai klasifikasi sitem 5 kingdom.
Dalam sistem lima kingdom ini terdapat perubahan yang besar pada penataan filumnya, jika dibandingkan dengan klasifikasi sistem dua kingdom maupun empat kingdom. Perubahan yang cukup mendasar yaitu:
Muncul satu nama kingdom yaitu kingdom Protista. Anggota kingdom ini mencakup Protozoa (Protista mirip hewan), Alga (Protista mirip tumbuhan), dan jamur lendir (Protozoa mirip Fungi)
Protozoa yang sebelumnya merupakan salah satu filum pada kingdom animalia, sekarang masuk pada kingdom protista. Akibatnya Protozoa bukan nama takson filum tetapi hanya nama kelompok. Sedangkan yang dulu berada dalam tingkatan takson kelas seperti Mastigophora, Sarcodina, Ciliata dan Sporozoa, naik satu tingkat menjadi takson filum pada kingdom protista.
Euglena yang dahulu dimasukkan dalam filum Protozoa, kelas Mastigophora, atau filum Chlorophyta (ganggang hijau), sekarang menjadi filum tersendiri dengan nama filum Euglenophyta kingdom Protista
Ganggang biru yang dulu nama filumnya adalah Cyanophyta sekarang berubah menjadi filum cyanobacteria dan masuk pada kingdom monera
Ganggang hijau, keemasan, api, coklat, dan ganggang merah yang dulu masuk pada kingdom Plantae, sekarang masuk pada kingdom protista.
Jamur lendir dan jamur air yang dahulu masuk dalam kingdom Fungi sekarang masuk dalam kingdom Protista
Secara lengkap kerajaan dalam sistem klasifikasi lima kingdom adalah sebagai berikut.
Kingdom Monera
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan monera memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Sel penyusun tubuhnya bersifat prokariotik, artinya sel tersebut tidak memiliki imembran inti.
Selain itu sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dan juga tidak memiliki lisosom.
Monera berkembangbiak dengan membelah diri secara langsung (amitosis), tidak dengan cara mitosis dan meiosis.
Dengan ciri-ciri diatas maka makhluk hidup yang masuk dalam kerajaan monera adalah sebagai berikut.
Archaebacteria: yaitu bakteri-bakteri yang hidup ditempat-tempat kritis misalnya bakteri yang hidup di sumber air panas, bakteri yang hidup di tempat berkadar garam tinggi, bakteri yang hidup di tempat yang panas dan asam. Filum Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang sekarang ada.
Eubacteria: yaitu bakteri yang umum ditemukan di alam. Subkingdom Eubacteria meliputi enam Filum, yaitu:
Bakteri ungu
Bakteri hijau
Bakteri gram-positif
Spirochetes
Prochlorophyta, dan
Cyanobacteria
Cyanobacteria adalah ganggang biru. Dalam klasifikasi mengggunakan sistem dua kingdom ganggang biru dimasukkan dalam kingdom plantae, sehingga nama divisinya adalah Cyanophyta. Tetapi dalam sistem lima kingdom nama divisinya diubah menjadi Cyanobacteria.
Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kingdom protista memiliki tubuh tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi sel-sel tersebut masih sederhana dan belum membentuk jaringan. Selnya bersifat eukariotik artinya inti sel dan organel sel belum memiliki membran sel. sehingga dapat dikatakan selnya memiliki organela sel.
Ada perbedaan diantara para ahli dalam memasukkan filum-filum mana yang masuk pada Protista, terutama berkaitan dengan filum-filum ganggang. Kami mencatat ada dua pendapat, pendapat pertama memasukkan ganggang hijau, coklat dan merah ke dalam Protista; pendapat kedua ganggang hijau, coklat, dan merah tidak masuk Protista tetapi masuk pada kingdom Plantae.
Pembahasan dalam buku ini mengacu pada pendapat kedua, oleh sebab itu filum/divisi anggota Protista yang akan dibahas selanjutnya adalah:
Filum Euglenophyta: bentuknya satu sel, bersifat autotrof artinya dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis karena mengandung klorofil a dan b, dapat bergerak aktif karena memiliki satu flagel, reproduksi seksual. Contohnya Euglena.
Filum Mastigophora: bentuknya satu sel atau banyak sel dalam koloni, selnya dapat bergerak karena memiliki flagel. Sebagian besar bersifat parasit, misalnya Trypanosoma dan Trichonympha.
Filum Ciliophora: satu sel, bergerak dengan cilia.
Filum Sporozoa: satu sel, tidak bergerak, bersifat parasit. Misalnya Plasmodium, yang menyebabkan penyakit malaria
Filum Chrysophyta (ganggang keemasan)
Filum Pyrrophyta (ganggang api)
Filum Myxomycota (jamur lendir)
Filum Oomycota Qamur air)
Catatan: Filum/Divisi Chlorophyta, Phaeophyta dan Rodophyta dimasukkan ke dalam kingdom Plantae
Kingdom Fungi
Semua jamur, kecuali jamur lendir dan jamur air dimasukkan dalam kingdom fungi. Selnya bersifat eukariotik, cara makan heterotrof yaitu tidak dapat membuat makanan sendiri tetapi dengan menyerap makanan dari organisme lain, berdinding sel yang mengandung khitin, tidak berklorofil, dapat menguraikan zat organik untuk makanannya. Sebagian besar bersifat saprofit dan parasit. Beberapa filum atau Divisi yang masuk dalam kingdom fungi adalah:
Phycomycota
Ascomycota
Basidiomycota
Deuteromycota
Kingdom Plantae
Organisme yang masuk dalam kingdom plantae tubuhnya ada yang tersusun atas satu sel (misalnya ganggang hijau), banyak sel telah terspesialisasi membentuk jaringan, selnya eukariotik. Bersifat autotrof dan berfotosintesis di dalam kloroplas. Dinding sel mengandung selulosa, dan siklus hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan gametofit. Filum atau divisi dalam kingdom ini meliputi:
Chlorophyta (alga hijau)
Phaeophyta (alga coklat)
Rodophyta (alga merah)
Bryophyta (tumbuhan lumut)
Psilophyta (tumbuhan paku purba atau paku telanjang)
Lycopodiophyta (paku kawat)
Sphenophyta atau Equisetophyta (paku ekor kuda)
Pterophyta atau Polipodiophyta (paku benar)
Pinophyta atau Gymnospermae (tumbuhan biji telanjang)
Magnoliophyta atau Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Kingdom Animalia
Tubuh animalia tersusun atas banyak sel yang telah terspesialisasi membentuk jaringan. Selnya eukariotik. Cara makan bersifat heterotrof dimana makanan ditelan ke dalam tubuhnya. Filum yang masuk dalam kingdom animalia adalah:
Porifera
Coelenterata
Platyhelminthes
Nematelminthes
Rotifera
Bryozoa
Mollusca
Annelida
Arthropoda
Echinodermata
Chordata
Latihan
1. Apa sebenarnya yang dimaksud klasifikasi? Jelaskan!
2. Identifikasikan berbagai berbagai contoh spesimen makhluk hidup !
Rangkuman
1. Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapa saja, tetapi dilakukan dengan dasar tertentu dan tujuan yang jelas.
2. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri-ciri
1. morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan juga bentuk kromosom.
2. Unit-unit atau kelompok yang memiliki persamaan ciri-ciri dan menunjukkan adanya tingkatan dikenal sebagai takson.
3. Takson disusun dari tingkatan yang tinggi ke tingkatan yang rendah.
4. Klasifikasi bertujuan untuk memudahkan pengenalan, menyusun hubungan
5. kekerabatan, dan memudahkan dalam mempelajarinya.
6. Klasifikasi memiliki manfaat langsung bagi manusia, misal untuk menguji khasiat obat¬-obatan diuji cobakan terlebih dahulu ke hewan yang memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan manusia.
2. Tahap-tahap pengklasifikasian: pencanderaan sifat makhluk hidup; pengelompokan berdasar ciri-ciri tersebut; pemberian nama takson.
3. Sistem klasifikasi didasarkan kepada: sistem manfaat, sistem habitus, sistem buatan, sistem alami, sistem filogenetik. Yang dipakai saat ini adalah klasifikasi yang didasarkan atas sistem filogenetik.
4. Urutan tingkatan takson dari tertinggi ke rendah adalah sebagai berikut: filum atau divisi, kelas, ordo (bangsa), famili (keluarga), genus (marga), spesies (jenis).
7. Sistem klasifikasi yang pernah dibuat para pakar adalah sistem dua kingdom, tiga kingdom, empat kingdom, lima kingdom, dan enam kingdom.
5. Jamur (fungi) tidak lagi dikelompokkan ke kerajaan tumbuhan karena tidak berklorofil dan tidak berfotosintesis.
6. Kingdom Monera adalah kerajaan yang semua anggotanya memiliki inti tanpa membran (prokarion).
7. Kingdom Protista adalah kerajaan yang semua anggotanya merupakan organisme bersel tunggal atau bersel banyak tetapi belum berjaringan dan selnya mempunyai membran inti (eukarion).
F. Lembar Penilaian
A. Penilaian Penguasaan Konsep
Jawablah butir-butir soal tes sebagai berikut.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup!
2. Jelaskan macam-macam klasifikasi makhluk hidup!
3. Jelaskan apa yang digunakan sebagai dasar dalam klasifikasi biologi moderen!
4. Dalam klasifikasi dengan 6 kongdom/kerajaan, manakah kekerabatan dua organisme berikut yang paling dekat? Jelaskan!
a. Jamur padi dengan padi, atau
b. Padi dengan lumut
5. Anda diberi beberapa organisme, yaitu cacing, cicak, kecoa, nyamuk, lalat, pisang, padi. Tentukan kingdom dari organisme tersebut!
6. Susun sistem klasifikasi mekhluk hidup dalam 5 kingdom!
B. Penilaian Kinerja
No. Komponen Penilaian Nilai Akhir
Sangat baik Baik Cukup Kurang
1 Kemampuan melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan baik
2 Kemampuan bekerjasama selama melakukan praktikum di laboratorium
3 Partisipasi dalam diskusi
4 Kemampuan menanggapi masalah
5 Laporan praktikum
Rentang skor:
Tingkat Pencapaian Kualifikasi
90 – 100
80 – 89
65 – 79
55 – 64
10 – 54 Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, I, Suwono, H, Ibrohim; dan kawan-kawan. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Semester 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jumat, 11 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar